Ujian Nasional memang sudah di depan mata. Sebentar lagi siswa sekolah di Indonesia akan menjalani ujian tingkat akhir yang sangat penting. Penting karena dengan ujian ini siswa bertarung untuk mendapatkan kelulusan dengan nilai yang baik tentunya.
Tidak terkecuali dengan siswa-siswi di
kepulauan karimunjawa. Merekan juga akan mengikuti ujian nasional. Namun karena letak
lokasi karimun jawa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan daerah jepara, maka dikhawatirkan timbul penyimpangan. Tetapi hal itu dibantah langsung oleh pihak terkait yang seperti diberitakan pada situs radio online lokal
jepara berikut ini.
"Camat Karimunjawa, M Tahsinul Khuluq, mengatakan Pemerintah Kecamatan Karimunjawa telah memastikan bahwa dalam Ujian Nasional tingkat SMP tak akan ada pungutan pada siswa SMPN 2 Karimunjawa yang ada di pulau Parang.
Pihak Pemdes Parang telah menyiapkan kapal desa sebagai alat transportasi para siswa yang akan UN di SMP N 1 Karimunjawa.
“Untuk menjamin adanya pungutan kepada siswa untuk keperluan transportasi. Pemdes Parang sudah menyiapkan kapal sendiri, jadi tidak ada pungutan,” ujar Tahsin.
Menurutnya, dengan disediakannya kapal dari desa secara gratis, tentu tidak ada pungutan biaya transportasi. Sebab, kalau biaya dibebankan pada siswa, terlalu besar. Apalagi sekali sewa per kapal dapat mencapai Rp 1 juta.
“Memang dibutuhkan penginapan bagi para siswa tersebut. Sebab, jarak antara Pulau Karimun dengan Pulau Parang cukup jauh. Tidak mungkin kalau siswa harus bolak balik selama UN berlangsung,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk transportasi sudah siap. Sedangkan untuk penginapan para siswa peserta UN nanti dapat ditempatkan di rumah warga atau home stay yang dekat dengan SMPN 1 Karimunjawa."
Disalin dari berita radio online R-lisa FM Jepara.