Mungkintidak hanya para agen biro wisata karimunjawa yng ingin adanya pergantian jadwal penerbangan, tapi sebagian besar wisatawan juga menyetujuinya. Hal tersebut sering dilontarkan oleh para wisatawan yang menyayangkan jadwal pesawat ke karimunjawa yang berada di tengah minggu. Itu berarti para pengguna pesawat harus mempunyai hari libur dipertengahan minggu, padahal kebanyakan wisatawan memiliki hari libur pada weekend atau akhir minggu.
Seperti yang tertulis pada berita dibawah ini:
"Karimunjawa, Jepara (ANTARA News) - Para pegiat pariwisata di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, mengharapkan adanya perubahan jadwal penerbangan perintis yang selama ini disediakan oleh Maskapai Susi Air dari Semarang dan Surabaya.
Hal itu disampaikan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia cabang Karimunjawa, Arif Rahman, saat ditemui di kediamannya di Jl. Jenderal Sudirman, Karimunjawa, Minggu.
"Kalau suara dari kawan-kawan pegiat wisata memang diminta untuk bisa diubah jadwalnya, karena kalau yang sekarang ini tidak sesuai dengan frekuensi kedatangan dan kepergian wisatawan di Karimunjawa," katanya.
Jadwal penerbangan subsidi yang dioperasikan oleh Susi Air dengan rute menuju dan dari Karimunjawa, kini dilangsungkan setiap Kamis dan Jumat.
Rinciannya secara berurutan pada hari operasional adalah dari Semarang menuju Karimunjawa, kemudian dilanjutkan Karimunjawa-Surabaya, Surabaya-Karimunjawa dan Karimunjawa-Semarang.
Sementara menurut Arif, jadwal penerbangan yang ideal dilangsungkan pada Jumat dan Minggu.
"Karena biasanya wisatawan datang pada saat Jumat, mereka menghabiskan akhir pekan di sini untuk kemudian Minggu pulang ke kota asal masing-masing," katanya.
Jadwal penerbangan yang saat ini digunakan sebetulnya merupakan perubahan sejak pertengahan Mei 2015, sedangkan pada saat penerbangan rute Karimunjawa pertama kali dioperasikan oleh Susi Air yang baru diresmikan pada 2 Mei 2015 itu dijalankan pada Sabtu dan Minggu.
Arif menuturkan akibat jadwal yang tidak ideal tersebut, ia dan rekan-rekannya kerap menerima keluhan dari wisatawan.
"Soalnya penerbangan itu kan satu-satunya alternatif akses ke sini, pertama kapasitasnya kecil, kedua yang paling utama itu jadwalnya tidak ideal.
"Sementara kalau mereka menggantungkan pada angkutan kapal laut semata biasanya sangat bergantung pada cuaca, dan kerap jadwalnya tidak selalu tepat waktu, jadi kami sangat mengharapkan pihak maskapai mau menyesuaikan dengan kebutuhan wisatawan di sini," tuturnya.
Editor: Suryanto
Disalin dari berita online ANTARA