Berita bagus dari PT. Pelni ini semoga cepat terlaksana.
Jalur laut dari Semarang - Karimunjawa akan ditambah. Langkah ini untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata favorit.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengungkapkan, frekuensi transportasi ke pulau tersebut diperbanyak mengingat jumlah wisatawan terus bertambah.
”Kami menggandeng PT Pelni untuk memperbanyak jalur laut, yaitu dua kali dalam satu minggu,” ungkapnya di sela- sela launching TIC Central Java E-toursm, Rabu (31/12/2014).
Menurutnya, jalur laut yang sudah tersedia baru dua kali perjalanan dari Semarang - Karimunjawa. Penambahan ini akan memperbanyak jalur rute menjadi empat kali dalam satu minggu untuk perjalanan langsung.
Penambahan jalur rute diharapkan tidak ada lagi keluhan dari wisatawan karena keterlambatan jadwal kepulangan. ”Keluhan dari wisatawan memang masih ada, misalkan cuti sudah habis sedangkan kapal terkendala ombak. Hal- hal ini bisa diminimalisir,” katanya.
Dia melanjutkan, penjajakan sudah dilakukan dengan instansi terkait dan akan dimatangkan dalam waktu dekat. Secara umum, jumlah kunjungan wisatawan nusantara mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Data yang masuk hingga November 2014 mencapai 23 juta, sedangkan tahun 2013 mampu mencapai 29 juta. Adapun wisatawan mancanegara mengalami lonjakan dari tahun 2013 sebanyak 388 ribu dan tercatat hingga November 2014 sudah meraih angka 408.616.
”Program Visit Jateng Year 2013 memang berdampak pada wisatawan nusantara (wisnus) dipicu banyaknya event pariwisata sebanyak 294 acara baik skala internasional, nasional maupun lokal. Sedangkan, tahun ini even yang digelar hanya mencapai 200 acara. ”Beragam bencana yang melanda Jateng turut mempengaruhi angka kunjungan,” ujarnya.
Dia mengharapkan, pelaku pariwisata di tahun mendatang lebih kreatif mengoptimalkan kekayaan obyek wisata yang dimiliki. Kekayaan berbasis heritage bisa dimaksimalkan agar menjadi magnet wisatawan. ”Atraksi berbahasa budaya dan kearifan lokal bisa dieksplorasi dan dikemas lebih menarik. Kekayaan ini tidak semua daerah memiliki,” paparnya.
Selain itu, lanjut dia, pemanfaatan teknologi dapat dioptimalkan dengan penguatan promosi digital (online). Media ini membuat jangkauan lebih luas dan kapasitas lebih banyak. ”Kabupaten/ kota harus siap dengan pemasaran digital untuk memberi informasi terbaru mengenai pariwisata,” katanya.
Disalin dari situs berita online
sindonews.