Alun-alun karimun jawa terletak di desa karimun jawa dan termasuk dalam kecamatan karimunjawa. Di
kepulauan karimunjawa terdapat 4 desa yang menjadi satu dalam sebuah kecamatan. Terdapat 1 buah alun-alun yang sering dijadikan tempat berlangsungnya acara pemerintahan.
Selain itu alun alun karimun jawa juga bisa dijadikan tempat berburu masakan khas karimun jawa. Hal ini disebabkan karena sekarang banyak sekali penjual makanan khas karimun jawa menjajakan menu masakan kepada wisatawan yang liburan di pulau karimun jawa.
Seperti yang diberitakan oleh http://life.viva.co.id, kalau para wisatawan kini semakin mudah untuk mencicipi masakan khas karimun jawa. Info selengkapnya bisa dilihat pada postingan dibawah ini.
"Kecamatan Karimunjawa terletak di Utara Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang dihuni sekitar 10 ribu penduduk itu berbentuk kepulauan, dengan 27 pulau yang terpisah sekitar dua jam perjalanan laut dari Kabupaten Jepara, di Pulau Jawa. Di kepulauan Karimunjawa, luas perairannya jauh lebih besar dibanding daratan.
Selain populer dengan pesona bawah laut yang menawan, tak heran bila sebagian besar menu sehari-hari di kepulauan itu adalah olahan hasil laut. Jika sedang berada di Jepara, atau Karimunjawa, tak lengkap jika tak mencicipi sejumlah kulinernya, seperti Pindang Serani, atau berbagai olahan masakan laut yang tersedia di Alun-Alun Karimunjawa setiap petang.
“Bulan April seperti ini lebih mudah mencari ikan karang, seperti Ikan Kerapu, Ikan Kakak Tua, Ekor Kuning, Lobster, Udang Kipas, teri, dan cumi-cumi. Kalau masakanya bisa di goreng, dibakar, asam manis, atau pakai kuah seperti pindang serani,” kata Umi, warga Desa Karimunjawa. Pindang Serani adalah salah satu masakan khas Jepara. Masakan ini bisa ditemukan di sebagian besar wilayah Jepara hingga Karimunjawa.
Meskipun namanya menggunakan kata Pindang, namun Pindang Serani di Karimunjawa tak melulu menggunakan ikan yang telah melalui proses pindang, atau pengawetan. Di Karimunjawa, Pindang Serani menggunakan berbagai ikan segar hasil tanggkapan dari laut, hari itu.
Pindang Serani Ala Ikan Segar
“Ikannya ikan segar, tangkapan pagi tadi. Tinggal direbus pakai kuwah dan serai," kata Sari, penjual Pindang Serani di Alun-Alun Karimunjawa. Jumat petang 3 April 2015, Sari memasak pindang serani menggunakan ikan Kakap Merah.
Dengan cekatan, Sari membersihkan sisik ikan sambil menyiapkan bumbu tumis, berupa bawang putih, cabai merah, tomat, dan lengkuas. Setelah bersih, ikan yang dipotong menjadi tiga bagian, kemudian direbus bersama serai, kunyit dan asem. Bumbu tumis pun segera dituangkan ke dalam rebusan ikan setelah mendidih. Pindang serani segera dihidangkan dalam keadaan panas dan segar. “wadahnya pakai panci aluinium, agar hangatnya awet,” lanjutnya.
Sepintas, kuah pindang serani berwarna kuning lantaran kunyit yang disertakan. Namun, kuah pindang tidak menyertakan rasa pahit kunyit. Rasa serai terasa kental membuat kesan segar pada kuah, sedangkan asam memunculkan rasa kecut diantara pedasnya cabai merah yang ramah pada perut dan lidah. Asam juga berhasil mengusir amis ikan segar yang baru saja dipancing dari laut. “Rasanya mengingatkan saya pada kuah asem-asem di Malang,” kata Astrid, penikmat Pindang Serani.
Suasana Alun-Alun yang terbuka ditepi dermaga membuat suasana laut kental terasa. Pencahayaan dari listrik yang baru masuk tahun lalu cukup untuk menerangi makanan, namun tak membuyarkan suasana sederhana di kampung pesisir. Satu porsi pindang serani malam itu dihargai Rp20 ribu, mengingat ukuran ikan yang tergolong kecil.
Kerang Hijau untuk pemula
Selain pindang serani, ada berbagai hasil laut yang bisa ditemukan di Alun-Alun Karimunjawa. Berbagai penjual makanan berjajar di tepi lapangan rumput kecil di tepi dermaga Karimunjawa. Pembeli tinggal memilih ikan segar yang dipajang di meja kayu sederhana, serta memesan jenis masakannya, apakah dibakar, dimasak asam-manis, digoreng dengan lalapan atau direbus ala pindang serani.
Saat memesan, tak perlu sungkan bertanya harga menu yang hendak dipesan. Penjual dengan ramah akan memberikan informasi, sekaligus melayani aksi menawar yang tak jarang dilakukan oleh pembeli. Harga rata-rata perporsi menu berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp30 ribu, dengan harga nasi sepiringnya antara Rp3 ribu hingga Rp4 ribu.
Bagi penggemar masakan asin, patut pula dicoba ikan teri gimbal. Teri digoreng dengan kocokan telur ayam disajikan seperti tahu telur. Di Karimunjawa, teri segar yang digoreng dengan telur masih menyisakan tekstur daging yang empuk. Bagi penyuka makanan asin, Teri Gimbal pasti akan memuaskan selera lidahnya. “Sebagian besar masakan Karimunjawa memang rasanya asin,” tambah Antok, warga Desa Kemujan keturunan Suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Selain berbagai jenis ikan, ada pula aneka olahan kerang yang disajikan dengan sederhana. Kerang segar direbus sesaat dan disajikan dengan dua saos sambal, sambal kecap dan sambal tomat. “ Tinggal pilih, satu porsi kerang apakah dicampur atau satu jenis kerang saja,” kata Endah, penjual kerang.
Saat itu, di atas gerobaknya, tersedia empat jenis kerang. Lampu penerangan jalan yang menyala tepat di atas gerobak Endah cukup terang untuk memilih kerang dari warna dan bentuknya. Ada kerang hijau, kerang batik, kerang dara dan kerang salju. Bagi pemula, Endah menyarankan untuk mencicipi kerang hijau lebih dahulu. Kerang yang banyak dijumpai di berbagai wilayah pesisir itu dagingnya lebih keras dan dagingnya berwarna merah. Rasa amisnya tak terlalu keras seperti jenis yang lain.
Waspada alergi dan kolesterol
Satu porsi kerang hangat yang disajikan di atas baskom plastik dijual sebesar Rp25 ribu plus dua jenis sambalnya. Hawa malam yang hangat plus tenaga yang terkuras, setelah seharian mengarungi terumbu karang, atau berkeliling daratan di Karimunjawa membuat mulut tak bisa berhenti mengunyah kerang, meskipun ada rasa was-was usai menyantap kerang dan aneka hidangan laut itu. “Rasanya membuat ketagihan, tapi nanti kalau pulang harus segera cek kolesterol saya,” kata Ira Ravika, salah satu penikmat kerang asal Banyuwangi.
Olahan ikan laut yang nikmat juga sering membawa petaka bagi pengidap alergi, d iantaranya, karena kandungan protein yang sangat tinggi. Alangkah baiknya jika sudah menyiapkan obat pereda gatal alergi sebelum menyantap olahan ikan laut. Terdapat Puskesmas sederhana di Karimunjawa yang menyediakan sejumlah obat generik sebagai rujukan awal untuk periksa kesehatan yang buka selama 24 jam.
“Saya sempat datang sore ke Bidan cari obat alergi, tetapi balik lagi waktu malam, karena sore bidannya istarahat. Alhamduliah dapat obat pereda gatal, karena alergi ikan laut,” kata Astrid yang mengaku sering gatal-gatal setelah menyantap kerang.
Minum air kelapa muda, yang disajikan langsung dengan tempurungnya juga dipercaya bisa mengurangi reaksi alergi yang disebabkan konsumsi ikan laut. Di Karimunjawa, kelapa muda atau biasa disebut degan, dijual Rp10 ribu setiap buahnya. (asp)"