Bangkai kapal selam nazi secara mengejutkan ditemukan di perairan karimunjawa. Tak ayal, penemuan ini kemudian menghebohkan dunia internasional. Penelitian kemudian dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk dijadikan penegetahuan kepada masyarakat luas bagaimana dan apa yang terjadi sehingga ada kapal selam nazi bisa tenggelam di wilayah perairan
karimun jawa.
Info selengkapnya ditulis oleh http://www.cnnindonesia.com, seperti yang tertulis lengkap dibawah ini.
"Tahun lalu, 2014, Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut menemukan kapal selam Nazi asal Jerman, U-boat, yang karam di perairan Karimunjawa di era Perang Dunia II. Sampai saat ini, Selasa (14/4), kapal tersebut ternyata dibiarkan terkubur di dasar Laut Karimunjawa.
“U-boat tetap di dasar laut, tak diangkat, sebab perlu biaya besar untuk mengangkatnya,” kata Ketua Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo kepada CNN Indonesia. Bambang saat itu memimpin tim peneliti kapal U-boat yang menyelam ke dasar laut.
Tim hanya mengambil benda-benda yang berada di U-boat untuk dijadikan barang bukti bahwa mereka telah menemukan bangkai kapal selam Nazi tersebut. Namun barang-barang yang diambil itu tak lantas menjadi milik Indonesia.
Benda-benda tersebut tetap menjadi hak pemerintah Jerman sebagai negara asal kapal itu, sesuai perjanjian internasional yang berlaku.
Penelusuran terhadap kapal selam Nazi itu dilakukan Kopaska TNI AL sejak 30 Mei 2014. Semula tim menyadari adanya kemungkinan kapal Nazi yang karam dari publikasi sebuah media di Jawa yang memberitakan U-boat ditenggelamkan di dekat Pulau Karimunjawa.
Namun saat itu tak ada tindak lanjut untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut sehingga Kopaska memutuskan untuk melakukan ekspedisi kecil. Tim yang berjumlah 10 orang berangkat dari Jepara, Jawa Tengah, menuju Pulau Karimunjawa menggunakan kapal feri, kemudian disambung naik kapal kayu menuju perairan yang menjadi target penyelidikan.
Setelah menghabiskan 10 jam di kapal kayu akibat kecepatan kapal yang lambat, U-boat akhirnya ditemukan di kedalaman 25 meter. Sesungguhnya posisi kapal selam karam sepanjang 30 meter itu lebih dekat ke Pulau Kalimantan ketimbang Pulau Karimunjawa. (agk)"